Posts

Showing posts from January, 2019

Thyristor atau SCR

Image
Dalam banyak hal, Silicon Controlled Rectifier, SCR atau cukup disebut Thyristor saja seperti yang lebih dikenal, konstruksinya mirip dengan transistor. Ini adalah perangkat semikonduktor multi-layer (banyak lapisan), karenanya kata "silikon" merupakan bagian dari namanya. Komponen ini memerlukan sinyal di Gate untuk mengubahnya  menjadi "ON", dan "dikendalikan" atau "controlled) merupakan bagian dari nama, dimana sekali  Thyristor ini "ON" itu berperilaku seperti sebuah dioda penyerah, yang juga merupakan bagian  dari nama. Bahkan simbol untuk thyristor menunjukkan bahwa perangkat ini bertindak seperti dioda penyearah yang dikontrol. Namun, tidak seperti junction diode yang merupakan perangkat semikonduktor dua lapisan (PN), atau transistor bipolar yang biasa digunakan yang merupakan perangkat switching tiga lapis (PNP, atau NPN), Thyristor adalah perangkat semikonduktor empat lapisan (PNPN) yang berisi tiga persimpangan PN sec

Rangkaian Thyristor

Image
Thyristor adalah perangkat solid-state berkecepatan tinggi yang dapat digunakan untuk mengontrol motor, pemanas dan lampu. Dalam artikel sebelumnya kita telah melihat konstruksi dasar dan operasi SCR yang lebih dikenal sebagai Thyristor. Kali ini kita akan melihat bagaimana kita dapat menggunakan thyristor untuk mengontrol beban yang lebih besar seperti lampu, motor, atau pemanas dll. Kami mengatakan sebelumnya bahwa untuk membuat Thyristor hidup atau "ON" kita perlu menyuntikkan pulsa pemicu kecil dari arus (bukan arus kontinu) ke terminal Gerbang (G) ketika thyristor berada di arah maju, dimana Anode, (A), lebih positif terhadap Katoda, (K), agar penguncian regeneratif terjadi. Gambar: Contoh Thyristor daya besar Secara umum, pulsa pemicu ini hanya membutuhkan waktu dalam beberapa mikro-detik tetapi semakin lama pulsa Gerbang diterapkan semakin cepat proses saling memberi dalam internal terjadi dan semakin cepat waktu "ON" thyristor, tetapi

Triac

Image
Triac adalah perangkat solid-state berkecepatan tinggi yang dapat mengalihkan dan mengontrol daya AC di kedua arah bentuk gelombang sinusoidal. Sebagai perangkat solid state, thyristor dapat digunakan untuk mengontrol lampu, motor, atau pemanas, dll. Namun, salah satu masalah menggunakan thyristor untuk mengontrol sirkuit seperti itu adalah seperti dioda, “thyristor” adalah perangkat searah, artinya bahwa ia melewatkan arus dalam satu arah saja, dari Anoda ke Katoda. Untuk rangkaian sakelar DC, karakteristik sakelar "satu arah" ini dapat diterima karena setelah dipicu, semua daya DC dikirim langsung ke beban. Tetapi dalam rangkaian sakelar AC sinusoidal, sakelar searah ini mungkin menjadi masalah karena hanya berjalan selama satu setengah siklus (seperti penyearah setengah gelombang) ketika Anoda positif terlepas dari apa pun yang dilakukan sinyal Gerbang. Kemudian untuk operasi AC hanya setengah dari daya yang dikirim ke beban oleh thyristor. Untuk mendapatk

Diac

Image
Diac adalah perangkat semikonduktor dua arah dua persimpangan yang dirancang untuk tembus ketika tegangan AC yang melewatinya melebihi level tertentu yang melewati arus di kedua arah. Sakelar AC DIode, atau singkatnya Diac, adalah perangkat semikonduktor solid state lain, tiga lapisan, dua sambungan, tetapi tidak seperti transistor, Diac tidak memiliki koneksi Basis atau Base sehingga menjadi perangkat dua terminal, berlabel A1 dan A2. Diac's adalah komponen elektronik yang tidak menawarkan kontrol atau amplifikasi tetapi bertindak seperti dioda switching dua arah karena dapat mengalirkan arus dari polaritas suplai tegangan AC yang sesuai. Dalam artikel kami tentang SCR dan Triac, kami melihat bahwa dalam aplikasi sakelar ON-OFF, perangkat ini dapat dipicu oleh sirkuit sederhana yang menghasilkan arus gerbang keadaan stabil seperti yang ditunjukkan. Sirkuit Thyristor Saat sakelar, S1 terbuka, tidak ada arus gerbang yang mengalir dan lampunya "OFF&q

Rangkaian Peredup Lampu Menggunakan Diac dan Triac

Image
Rangkaian Peredup Lampu yang menerapkan komponen Diac dan Triac merupakan salah satu rangkaian pengendali fase arus bolak-balik atau AC, dimana pengaturan fase tegangan pemicu Triac oleh Diac dan komponen resistor serta kapasitor akan mengatur besarnya arus yang melewati beban berupa lampu, sehingga kuat cahaya lampu dapat diatur sesuai kebutuhan pencahayaan. Pengendali Fase AC oleh komponen DIAC. Ketika tegangan suplai AC meningkat pada awal siklus, kapasitor, C diisi melalui kombinasi seri resistor tetap, R1 dan potensiometer, VR1 dan tegangan pada pelatnya meningkat. Ketika tegangan pengisian mencapai tegangan breakover diac atau "tegangan tembus" Diac (sekitar 30 V untuk ST2), diac akan tembus atau break downs dan muatan tegangan pada kapasitor akan dilepaskan melalui Diac. Pelepasan menghasilkan pulsa arus tiba-tiba, yang menyalakan triac ke konduksi. Sudut fasa di mana triac dipicu dapat divariasikan menggunakan VR1, yang mengontrol laju pengisian

Inverter DC ke AC

Image
Inverter DC ke AC atau DC to AC Inverter adalah rangkaian elektronik yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan AC atau bolak-balik dari tegangan DC atau searah. Misalnya, mengubah tegangan DC 12 V menjadi tegangan AC 220 Volt agar dapat digunakan untuk memberikan catu daya untuk perangkat yang membutuhkan tegangan 220 Volt AC. Prinsip Inverter Sebuah Inverter memiliki komponen utama sebuah transformator step up atau penaik tegangan. Dalam hal ini, kumparan primer adalah kumparan untuk tegangan AC rendah tetapi arus besar, misalnya 12  V AC  d an memiliki dua kumparan, dengan  C T     atau Center Tap (percabangan di tengah). Jadi, kumparan primer ini menggunakan kawat lilitan dengan diameter cukup besar untuk dilalui arus dari akumulator yang besarnya relatif besar, dalam kisaran ampere, tergantung besarnya daya yang direncanakan. Sedangkan kumparan sekunder adalah kumparan untuk tegangan tinggi (biasanya 12 Volt AC), tetapi dengan arus yang lebih kecil. Pada dasarnya,

Rangkaian Uji Coba Inverter DC ke AC menggunakan Proteus

Image
Inverter DC ke AC adalah rangkaian yang berfungsi mengubah tegangan DC, misalnya 12  V DC  menjadi tegangan AC, misalnya 220  V AC . Rangkaian terdiri dari sebuah IC C-MOS tipe CD4047 sebagai rangkaian pembangkit gelombang persegi, dua buah MOSFET tipe IRFZ44Z sebagai saklar, dan sebuah transformator Step-UP, seperti gambar di atas. Perlu dicatat bahwa rangkaian tersebut akan menghasilkan tegangan 220  V AC  tetapi bentuk gelombangnya bukan sinus, melainkan gelombang persegi. Inverter ini dapat digunakan untuk beban berupa lampu, Laptop, Charger untuk handphone dan seterusnya. Tetapi tidak dianjurkan untuk beban yang menggunakan motor induksi atau motor AC. Di artikel berikut ini, rangkaian akan diuji coba menggunakan software aplikasi Proteus. Untuk memahami cara kerjanya, silahkan lihat kembali DI SINI. Silahkan dicoba membuat rangkaian menggunakan Proteus, tepat seperti rangkaian di atas. Jangan lupa, untuk catu daya  V DD  diatur pada tegangan 12  V DC . Sedangkan unt

Inverter DC to DC

Image
Inverter DC ke DC atau DC to DC Inverter adalah rangkaian elektronik yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan DC (searah) dari tegangan DC. Misalnya, mengubah tegangan DC +12 V menjadi tegangan DC +18 Volt agar dapat digunakan untuk memberikan catu daya untuk perangkat yang membutuhkan tegangan DC +18 Volt atau yang lebih tinggi dari itu, seperti power Amplifier dan lain sebagainya. Dalam artikel ini akan dibahas Inverter DC to DC dengan Output Tunggal, Inverter DC to DC dengan Output Ganda, dan juga Inverter DC to DC dengan output Ganda Simetris yang akan menghasilkan tegangan DC positif dan negatif. Prinsip Inverter DC to DC Inverter DC to DC dengan output tunggal pada dasarnya mirip seperti Inverter DC to AC tetapi ada tambahan rangkaian penyearah tunggal di bagian outputnya. Inverter ini memiliki bagain utama sebuah transformator step-up atau penaik tegangan.  Berbeda dengan Converter DC to AC di artikel sebelumnya, maka untuk Inverter DC to DC yang hanya unt